Rabu, 27 Juni 2018

Sikap Menumbuhkan Semangat Juang dalam Belajar


Menurut Wikipedia berbahasa Indonesia pengertian belajar adalah perubahan yang relative permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Sedangkan menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning (1977), belajar adalah sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat reflex atau perilaku yang bersifat naluriah.
Menurut para ahli, terdapat empat tahapan belajar manusia, yaitu:
1.    Inkompetensi bawah sadar, yaitu tidak sadar bahwa ia tidak tahu.
2.    Inkompetensi sadar, yaitu sadar bahwa ia tidak tahu.
3.    Kompetensi sadar, yaitu sadar bahwa ia tahu.
4.    Kompetensi bawah sadar, yaitu tidak sadar bahwa ia tahu.
Dari pengertian belajar yang sudah dijabarkan di atas, saya jadi mengetahui apa itu kata arti belajar. Dari pengertian-pengertian di atas sebenarnya belajar adalah hal yang mudah untuk dilakukan. Tetapi, jujur saja saya sulit untuk memulai belajar karena beberapa hal. Untuk mengatasi kesulitan untuk memulai belajar itu, saya akhirnya mulai merumuskan sikap-sikap untuk menumbuhkan semangat juang dalam belajar.
Sikap-sikap untuk menjadi individu yang memiliki semangat juang dalam belajar:
1.   Rajin membaca
Menurut saya kalimat “buku merupakan dunia jendela” adalah kebenaran. Karena dengan membaca dapat meningkatkan pengetahuan-pengetahuan yang mungkin belum kita peroleh di kegiatan belajar mengajar formal. Membaca juga secara tidak langsung meningkatkan kwalitas hidup seseorang serta menjauhkannya dari jurang ketidaktahuan. Membaca juga akan mengubah cara pandang seorang individu dalam melihat dunia sekitar.
Dan saya percaya, jika saya rajin membaca, suatu saat nanti kehidupan saya akan menjadi jauh lebih baik.
2.   Terapkan ilmu yang didapat di kehidupan sehari-hari
Menurut saya percuma saja ada orang yang luas pengetahuannya tetapi tidak menerapkan pengetahuannya di kehidupannya. Poin ini saya masukkan dalam daftar sikap-sikap yang harus dimiliki jika ingin menjadi individu yang memiliki semangat juang dalam belajar karena dengan menerapkan ilmu yang didapat di kehidupan sehari-hari membuat kita menjadi individu yang lebih bijaksana dan tidak puas dengan ilmu yang dipelajari karena masih banyak ilmu yag belum dipelajari sehingga menimbulkan semangat juang untuk terus belajar.
3.   Berkumpul dengan orang-orang rajin
Jika jika berteman dengan penjual parfum maka kita akan ikut wangi. Maka kalimat tersebut menjadi acuan bagi saya untuk memasukkan poin ini. Bayangkan saja jika kita berkumpul dengan orang-orang rajin sedangkan kita adalah pemalas, bukan kah kita malu jika mereka tetap belajar tetapi kita malah asik bermain?
4.   Perbanyak diskusi
Dengan diskusi membuat kita merasa seakan-akan tidak tahu apa-apa dan masih banyak ilmu di luar sana yang belum kita sentuh. Dengan diskusi juga akan membuat semangat untuk belajar timbul karena tuntutan lingkungan.
5.   Mengingat Tuhan dan orang tua
Kenapa mengingat Tuhan dan orang tua? Karena Tuhan telah memberikan kita otak untuk berpikir dan orang tua telah memberikan kita bahan bakar untuk belajar. Apakah kalian tidak takut telah menyiakannya?

Komputasi dan Paralel Processing


Komputasi
Komputasi sebetulnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Hal ini adalah apa yang disebut dengan teori komputasi, suatu subbidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer.
Secara umum ilmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu. Dalam penggunaan praktis, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai bentuk komputasi lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai bidang keilmuan, tetapi dalam perkembangannya digunakan juga untuk menemukan prinsip-prinsip baru yang mendasar dalam ilmu.
Bidang ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji komputasi, komputer dan pemrosesan informasi. Bidang ini juga berbeda dengan teori dan pecobaan sebagai bentuk tradisional dari ilmu dan kerja keilmuan. Dalam ilmu alam, pendekatan ilmu komputasi dapar memberikan berbagai pemahaman baru, melalui penerapan model-model matematika dalam program komputer berdasarkan landasan teori yang telah berkembang, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam ilmu tersebut.
Kelahiran Komputasi
Ilmu atau sanins berdasarkan objek kajiannya dibedakan antara Fisika, Kimia, Biologi dan Geologi. Ilmu dapat pula digolongkan berdasarkan metodologi dominan yang digunakannya, yaitu ilmu pengamatan/percobaan (observational/experimental science), ilmu teori (theoretical science) dan ilmu komputasi (computational science). Yang terakhir ini bisa dianggap bentuk yang paling baru yang muncul bersamaan dengan perkembangan kekuatan pemrosesan dalam komputer dan perkembangan teknik-teknik metode numerik dan metode komputasi lainnya.
Dalam ilmu sains tradisional seperti Fisika, Kimia dan Biologi, penggolongan ilmu berdasarkan metodologi dominannya juga mewujud, yang ditunjukkan dengan munculnya bidang-bidang khusus berdasarkan penggolongan tersebut, lengkap dengan jurnal-jurnal yang relevan untuk melaporkan hasil-hasil penelitiannya. Sebagai contoh dalam kimia, melengkapi kimia percobaan (experimental chemistry) dan kimia teori (theoretical chemistry), berkembang pula kimia komputasi (computational chemistry), seperti juga di bidang Biologi dikenal Biologi Teori (theoretical biology) serta Biologi Komputasi (computational biology), lengkap dengan jurnalnya seperti Journal of Computational Chemistry dan Journal of Computational Biology. Cara penggolongan yang digunakan berbeda dengan cara penggolongan lain berdasarkan objek kajian, seperti penggolongan kimia atas Kimia Organik, Kimia Anorganik, dan Biokimia.
Walaupun dengan titik pandang yang berbeda, ilmu komputasi sebagai bentuk ketiga dari ilmu sains telah banyak disampaikan oleh berbagai pihak, antara lain Stephen Wolframdengan bukunya yang terkenal: A New Kind of Science dan Jürgen Schmidhuber.
Komputasi Sains
Komputasi sains merupakan salah satu cabang ilmu komputasi. Secara umum komputasi sains mengkaji aspek-aspek komputasi untuk aplikasi/memecahkan masalah di bidang sains lain, seperti fisikakimiabiologi dan lain-lain.
Di Indonesia sudah banyak pertemuan atau kegiatan ilmiah terkait dengan komputasi, tetapi umumnya lebih terkait dengan aspek teknologi informasi. Sedangkan kajian di komputasi sains masih sangat kurang. Hal ini tidak mengherankan karena komputasi sains lebih condong sebagai kajian teori murni, sehingga komunitasnya masih sangat terbatas seperti halnya fisika teori. Hanya ada satu kegiatan ilmiah yang terkait langsung dan fokus pada kajian komputasi sains, yaitu Workshop on Computational Science yang diadakan rutin setiap tahun oleh konsorsium yang tergabung dalam Masyarakat Komputasi Indonesia (MKI).
Selain itu, telah tersedia juga portal ilmiah untuk publik terkait dengan komputasi sains, yaitu www.komputasi.lipi.go.id. Jurnal di Indonesia yang fokus pada topik komputasi adalah Journal of Theoretical and Computational Studies (JTCS). Jurnal ini merupakan kolaborasi dari MKI dan GFTI.
Parallel Processing
Pemrosesan paralel (parallel processing) adalah penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Idealnya, parallel processing membuat program berjalan lebih cepat karena semakin banyak CPU yang digunakan. Tetapi dalam praktek,seringkali sulit membagi program sehingga dapat dieksekusi oleh CPU yang berbea-beda tanpa berkaitan di antaranya.
Komputasi paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan. Biasanya diperlukan saat kapasitas yang diperlukan sangat besar, baik karena harus mengolah data dalam jumlah besar ataupun karena tuntutan proses komputasi yang banyak. Untuk melakukan aneka jenis komputasi paralel ini diperlukan infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer yang dihubungkan dengan jaringan dan mampu bekerja secara paralel untuk menyelesaikan satu masalah. Untuk itu diperlukan aneka perangkat lunak pendukung yang biasa disebut sebagai middleware yang berperan untuk mengatur distribusi pekerjaan antar node dalam satu mesin paralel. Selanjutnya pemakai harus membuat pemrograman paralel untuk merealisasikan komputasi.
Pemrograman paralel adalah teknik pemrograman komputer yang memungkinkan eksekusi perintah/operasi secara bersamaan baik dalam komputer dengan satu (prosesor tunggal) ataupun banyak (prosesor ganda dengan mesin paralel) CPU. Tujuan utama dari pemrograman paralel adalah untuk meningkatkan performa komputasi. Semakin banyak hal yang bisa dilakukan secara bersamaan (dalam waktu yang sama), semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan.
Komputasi paralel membutuhkan:
·       Algoritma
·       Bahasa pemrograman
·       Compiler

Sebagai besar komputer hanya mempunyai satu CPU, namun ada yang mempunyai lebih darisatu. Bahkan juga ada komputer dengan ribuan CPU. Komputer dengan satu CPU dapat melakukan parallel processing dengan menghubungkannya dengan komputer lain pada jaringan. Namun, parallel processing ini memerlukan software canggih yang disebut distributed processing software.
Parallel processing berbeda dengan multitasking, yaitu satu CPU mengeksekusi beberapa program sekaligus. Parallel processing disebut juga parallel computing.
Arsitektur Komputer Parallel
1.   Komputer SISD (Single Instruction stream-Single Data stream)
Pada komputer jenis ini semua instruksi dikerjakan terurut satu demi satu, tetapi juga dimungkinkan adanya overlapping dalam eksekusi setiap bagian instruksi (pipelining). Pada umumnya komputer SISD berupa komputer yang terdiri atas satu buah pemroses (single processor). Namun komputer SISD juga mungkin memiliki lebih dari satu unit fungsional (modul memori, unit pemroses, dan lain-lain), selama seluruh unit fungsional tersebut berada dalam kendali sebuah unit pengendali.
2.   Komputer SIMD (Single Instruction stream-Multiple Data stream)
Pada komputer SIMD terdapat lebih dari satu elemen pemrosesan yang dikendalikan oleh sebuah unit pengendali yang sama. Seluruh elemen pemrosesan menerima dan menjalankan instruksi yang sama yang dikirimkan unit pengendali, namun melakukan operasi terhadap himpunan data yang berbeda yang berasal dari aliran data yang berbeda pula.
3.   Komputer MISD (Multiple Instruction stream-Single Data stream)
Komputer jenis ini memiliki n unit pemroses yang masing-masing menerima dan mengoperasikan instruksi yang berbeda terhadap aliran data yang sama, dikarenakan setiap unit pemroses memiliki unit pengendali yang berbeda. Keluaran dari satu pemroses menjadi masukan bagi pemroses berikutnya. Belum ada perwujudan nyata dari komputer jenis ini kecuali dalam bentuk prototipe untuk penelitian.
4.   Komputer MIMD (Multiple Instruction stream-Multiple Data stream)
Pada sistem komputer MIMD murni terdapat interaksi di antara n pemroses. Hal ini disebabkan seluruh aliran dari dan ke memori berasal dari space data yang sama bagi semua pemroses. Komputer MIMD bersifat tightly coupled jika tingkat interaksi antara pemroses tinggi dan disebut loosely coupled jika tingkat interaksi antara pemroses rendah.
Hubungan Komputasi dengan Parallel Processing
Komputasi paralel merupakan teknik untuk melakukan komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer yang independen secara bersamaan. Biasanya digunakan untuk kapasitas yang pengolahan data yang sangat besar (industri, bioinformatika, dll) atau karena tuntutan komputasi yang banyak. Pada kasus yang kedua biasanya ditemukannya kalkulasi numerik untuk menyelesaikan persamaan matematis di bidang fisika (fisika komputasi), kimia (kimia komputasi), dan lain-lain. Untuk melakukan berbagai jenis komputasi parallel diperlukan infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer yang nantinya dihubungkan dengan jaringan dan mampu bekerja secara paralel untuk menyelesaikan suatu masalah. Untuk itu maka digunakannya perangkat lunak pendukung yang biasa disebut middleware yang berperan untuk mengatur distribusi antar titik komputasi. Salah satu middleware yang asli dikembangkan di Indonesia adalah OpenPC yang dipelopori oleh GFTK LIPI dan diimplementasikan di LIPI Public Center.
Komputasi paralel berbeda dengan multitasking. Multitasking adalah komputer dengan processor tunggal yang dapat mengeksekusi beberapa tugas secara bersamaan. Sedangkan komputasi paralel menggunakan beberapa processor atau komputer.
Jadi, hubungan dari komputasi dan parallel processing adalah penggunaan komputer dengan pemrosesan paralel untuk mempercepat kinerja jika dibandingkan dengan pemrosesan tunggal. Oleh sebab itu, peningkatan kinerja atau proses komputasi semakin diterapkan, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kecepatan perangkat keras. Dimana komponen utama dalam perangkat keras komputer adalah processor. Sedangkan parallel processing adalah penggunaan beberapa processor agar kinerja komputer semakin cepat. Komputasi dengan parallel processing akan menggabungkan beberapa CPU dan membagi-bagi tugas untuk masing-masing CPU tersebut.

Pada saat mencari sebuah artikel mengenai komputasi dan parallel processing, saya menemukan dua artikel yang bagus kemudian menggabungkannya. Artikel pertama berjudul “Pengertian Komputasi dan Parallel Processing Beserta Hubungan antar Keduanya” yang ditulis oleh Rudy Ariyanto, dan artikel kedua berjudul “Hubungan Komputasi Modern dan Pemrosesan Paralel” yang ditulis oleh Nia Ita Mora.
Kedua artikel ini sebenarnya hampir mirip tetapi ada beberapa bagian yang saling berkaitan diantara kedua artikel yang penulis kira sangat penting diintegrasikan.
Kedua artikel ini juga bisa dikatakan sangat bagus dalam hal menyampaikan teori. Karena pada kedua artikel ini memenuhi kaidah 5W1H. Selain itu kedua artikel ini memberi penjelasan tentang definisi komputasi dan parallel processing yang akan dibahas di artikel. Penjelasan definisinya juga sangat baik karena sebagai orang awam pasti langsung dapat mengeri apa itu komputasi dan parallel processing.
Mengenai isi dari kedua artikel sudah tentu ada beberapa bagian yang hampir mirip tetapi ada bagian yang saling berkaitan dan harus diintegrasikan sehingga pembaca artikel ini lebih mudah mengerti. Contohnya saja pada artikel kedua tidak dijelaskan arsitektur komputer parallel tetapi di artikel pertama dijelaskan. Contoh kedua adalah pada artikel pertama penjelasan tentang hubungan antara komputasi dan parallel processing kurang lugas tetapi pada artikel kedua penjelsannya lebih lugas.
Walaupun kedua artikel dapat dikatakan bagus, tetapi tidak bisa dikatakan sempurna. Contoh ketidaksempurnaan artikel pertama adalah struktur artikel yang sangat berbelit-belit. Sedangkan untuk artikel kedua adalah tidak adanya gambar sebagai penunjang penjelasan teori, dewasa ini bagi banyak orang menilai dengan adanya gambar sebagai penunjang penjelasan teori sangat perlu karena manusia lebih mudah mengerti dengan gambar daripada dengan tulisan.